Tuesday, September 16, 2014

Memperbaiki Kabel Regulator Power Window yang Putus

Untuk memperbaiki kabel regulator power window Honda Odyssey RA yang putus, akhirnya saya membawanya ke bengkel Oscar Variasi yang di jalan sunset road, Kuta. Berhubung motornya masih bagus, maka saya coba mengikuti saran teman-teman di HORAI yaitu menggantinya dengan kabel gas Vesva.


Regulator Power Window Honda Odyssey RA 2001

Regulator Power Window Honda Odyssey RA 2001

Pemasangan Regulator Power Window Honda Odyssey RA

Ajib. Sekarang power window sudah berfunsi normal. Terima kasih Vesva :) Total biaya perbaikan Rp 500.000,-

Wednesday, August 27, 2014

Letak Nomor Mesin Honda Odyssey RA

Bila sebelumnya kita sudah membahas tentang nomor rangka Honda Odyssey RA, maka kali ini kita melihat di mana lokasi atau letak nomor mesin Honda Odyssey RA. Mencari nomor mesin untuk digosok biasanya diperlukan saat ganti plat nomor dan STNK 5 tahunan, juga kalau mau balik nama :)

Letak nomor mesin Honda Odyssey RA model 4 silinder
Pada mobil Honda Odyssey RA model 4 silinder, nomor mesin terletak pada sisi kanan engine block (lihat foto di atas). Lokasinya akan berbeda pada model 6 silinder yang terletak pada sisi kiri engine block. Hati-hati tertukar dengan nomor transmisi ya...

Semoga membantu :)

Monday, July 28, 2014

Power Window Honda Odyssey Ngadat

Dua hari yang lalu, ketika menurunkan kaca jendela mobil Honda Odyssey (sampai full) untuk ngambil karcis parkir, tiba-tiba terdenger bunyik "TREEEK!". Setelah itu kaca jendela di samping kemudi masih bisa dinaikkan namun tak lagi bisa diturunkan. Suara motor penggeraknya masih berbunyi, namun kaca jendela tidak bisa turun. Malah beberapa kali kaca jendela sempet anjlok turun + 5 cm. Kalau mau dinaikkan harus ditarik atau dibantu dengan tangan.

Regulator Power Window Honda Odyssey RA 2001

Berhubung sedang libur lebaran, teknisi di bengkel Oscar Variasi yang dulu sempet memperbaiki pintu mobil yang tidak mau terkunci sedang pulang kampung, akhirnya saya memutuskan ke bengkel resmi Honda untuk mengecek kelainan power window Honda Odyssey RA.

Ternyata kebel pada regulator power windownya putus. Teknisinya menyarankan untuk mengganti regulator power window tapi perlu memesan dulu setelah tanggal 4 Agustus. Beberapa om-om di Komunitas HORAI menyarankan untuk ke bengkel spesialis power window saja dan mengganti kabel yang putus dengan kabel gas Vespa.

Ok, kita tunggu saja setelah lebaran yaaa. Untuk sementara kaca diganjel dulu biar ga anjlok.


Monday, July 7, 2014

Konsumsi BBM Honda Odyssey RA

Berapa sih konsumsi BBM Honda Odyssey RA?

Pertanyaan itu sering saya dengar. Untuk menjawab hal itu, iseng-iseng saya mulai mencatat konsumsi BBM Honda Odyssey RA6 2.3cc saya. Metodenya sederhana, setiap jarum penunjuk bahan bakar mencapai setengah, saya mengisi Rp 200.000,- bensin premium dengan asumsi tangki full bensin Honda Odyssey RA6 kurang lebih 60 liter (harga per liter premiun Rp 6500, jadi sekitar 30,77 liter). Mobil Honda Odyssey digunakan harian. Penggunaannya pun seperti biasa, tidak ada usaha untuk menghemat dengan tidak menggunakan AC, mematikan layar LDC double din, atau lampu. Semua seperti biasa.

Konsumsi BBM Honda Odyssey RA

Hasilnya adalah seperti gambar di atas. Ketika mengisi kadang tidak benar-benar pas setengah, dengan simpangan baku + 1 sampai 2 strip setiap pengisian. Untuk pengisian terakhir (tanggal 6 Juli 2014), itu diisi ketika mulai menyentuh setengah. Pengisian tidak bisa 30.77 liter seperti sebelumnya. Bila dirata-ratakan, konsumsi BBM Honda Odyssey RA saya sekitar 6.05 km/liter (1:6), dengan rata-rata pengisian Rp 200.000,- tiap minggu.

Tentu saja ini tergantung dengan kondisi masing-masing. Ada juga yang melaporkan bisa 1:8 sampai 1:10. Kebetulan Honda Odyssey RA saya belum tune up dan menggunakan premium. Kapan-kapan setelah tune up dan menggunakan pertamax akan kita uji coba lagi :)

Saturday, June 7, 2014

Resmi Menjadi Anggota HORAI yang ke-100

Paket yang ditunggu, starter kit Honda Odyssey RA Indonesia (HORAI) dari om Doel, akhirnya tiba. Maka dengan ini saya resmi menjadi anggota HORAI yang ke-100 :)



Yang belum memiliki Starter Kit HORAI, silakan menghubungi om Gandhi 'Doel' Nugroho di Facebook. Sampai tulisan ini dibuat, starter kit HORAI seharga Rp 255.000,- dengan ongkir ke Bali Rp 20.000,-, dalam satu paket berisi nomor registrasi dan stiker, kaos polo, mug, dan kalender.

Salam koplak! :)

Tuesday, May 27, 2014

Perlunya Merotasi Ban Honda Odyssey RA secara Berkala

Kembali tentang ban, setelah sebelumnya membahas tentang mengenali karakteristik ban untuk Honda Odyssey, tekanan ban yang disarankan, dan pentingnya spooring dan balancing, kali ini akan membahas tentang perlunya secara berkala merotasi ban pada Honda Odyssey anda.

Ban dengan penanda arah/rotasi (directional)

Merotasi ban penting untuk meningkatkan umur ban agar dapat digunakan lebih lama. Honda menyarankan rotasi ban dilakukan setiap 10.000 km. Sedangkan pola rotasinya bisa mengikuti skema berikut:

Skema rotasi untuk ban tanpa penanda arah (kiri) dan ban dengan penanda arah (kanan)

Bila ban anda memiliki tanda arah rotasi (directional), artinya ban ini dirancang untuk satu arah, maka skema yang diikuti untuk rotasi ban adalah skema yang sebelah kanan atau hanya menukar ban depan ke belakang dan sebaliknya tanpa menyilang kanan dan kiri (LF >< LR, RF >< RR).

Sedangkan untuk ban tanpa penanda arah, dapat mengikuti skema sebelah kiri (LF>LR, LR>RF, RF>RR, RR>LF).

Bila mengganti ban pilihlah ban dengan ukuran, load range, rate kecepatan, tekanan yang sama seperti yang tercantum pada pinggiran ban. Disarankan juga, bila mengganti ban gantilah keempat ban pada waktu yang bersamaan, bila tidak memungkinkan, gantilah dua ban depan atau belakang secara berpasangan. Mengganti hanya satu ban, apalagi dengan ukuran yang berbeda, dapat mempengaruhi handling Honda Odyssey anda.

Saturday, May 24, 2014

Mengatasi Bunyi Gemericik AC Honda Odyssey RA

Awalnya tidak begitu saya perhatikan, tapi lama-lama saya menyadari ada suara seperti gemericik air di dashboard sebelah kiri. Bukan suara ngelitik, tapi campuran gemericik dan "seeerrr... seerrrr..." seperti aliran air. Tidak begitu keras, dapat ditutupi dengan suara audio. Suara ini hanya muncul saat AC dalam kondisi menyala dan hilang-timbul. Saat AC dimatikan suara ini tidak langsung hilang, namun mengecil perlahan sampai akhirnya hilang. AC masih dalam kondisi dingin. Beberapa sumber mengatakan masalahnya bisa pada blower yang kotor atau freon yang kurang. Bahkan di forum luar, pada blower bisa didapatkan daun kering.

Blower AC Honda Odyssey RA

Maka hari ini saya membawa ODC ke Bengkel Honda Dewata Motor, Jl. Imam Bonjol 104 Denpasar, Bali. Pertama dicek freonnya masih penuh, kemudian dibuka blowernya ternyata cukup kotor, meski tidak seekstrem sampai ada daun di dalamnya. Blower AC ini letaknya di dekat dashboard sebelah kiri. Setelah blower dibersihkan, suara mau berkurang meski tidak hilang. Akhirnya dilakukan "kuras freon" atau flashing refrigerant.
Kuras cairan pendingin bisa dilakukan tanpa membongkar sistem AC. Terpenting mengganti olinya. Karena seperti oli mesin, pelumas refrigerant juga perlu diganti. Pengecekan sampai pembersihan sistem sirkulasi cairan refrigerant pada AC mobil bisa dimungkinkan dengan mesin khusus.  
Oli yang sudah terpakai, bisa berwarna kuning pekat padahal pelumas baru berwarna bening. Bayangkan jika terus dipakai, bisa saja melukai komponen jeroan kompresor AC atau komponen lain di saluran AC. Rekomendasi flushing ini setiap 20.000 km atau setiap tahun untuk menjaga performa AC. [sumber]

Setelah dilakukan kuras freon suara gemercik dan mendesis pun hilang! Kabin Honda Odyssey menjadi senyap tanpa musik, AC-nya pun jadi tambah dingin. Biaya perawatan mesin AC + membersihkan blower ini kena biaya Rp 409.090, dapet diskon 10% jadi Rp 368.181,- :)

Wednesday, May 21, 2014

Pentingnya Spooring dan Balancing

Ukuran Honda Odyssey yang bongsor tidak menjamin mobil ini bebas dari goncangan, dan bisa jadi Spooring dan Balancing adalah solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah ini.

Spooring merupakan usaha untuk menyamakan kedudukan roda sesuai dengan spesifikasi dari tipe mobil anda. Sedangkan balancing, mengecek putaran atau getaran yang ditimbulkan dari putaran roda.
Beberapa manfaat yang dapat dirasakan setelah mobil kesayangan anda selesai dilakukan spooring dan balancing, diantaranya :
  1. Apabila setelan spooring dan balancing bagus dan sesuai standar spek tipe mobil maka kenyamanan saat di perjalanan dapat terpenuhi. Hal ini disebabkan hilangnya keluhan-keluhan yang ditimbulkan akibat posisi roda yang tidak presisi.
  2. Handling mobil pastinya menjadi lebih baik dan mendukung.
  3. Putaran roda yang stabil dan baik dapat mendukung gerakan mobil menjadi lebih responsif, sehingga keluhan yang terjadi seperti saat setir diputar, tidak lagi terjadi kecenderungan arah yang berlawanan dengan putaran setir mobil.
  4. Menghindari keluhan speleng (jarak sela pergerakan setir), karena hal ini bukan saja terjadi karena adanya perangkat setir yang aus. Tetapi bisa juga disebabkan oleh karena adanya posisi yang roda yang tidak pada titik nol (presisi), seperti roda yang menguncup atau mengembang.
  5. Manfaat selanjutnya yaitu dapat menghemat usia pemakaian ban, karena keausan pada ban (biasa dikenal dengan istilah ban botak) menjadi rata dan seimbang.
*) Sumber
Lebih lanjut, pengertian istilah spooring dan balancing bisa dilihat di sini.
Beberapa waktu yang lalu saya membeli ban di OTO7, Jl. Gatot Subroto Barat No 266, Denpasar. Setiap membeli ban baru akan mendapat free balancing. Sedangkan untuk spooring dikenakan biaya Rp 150.000,-




Setiap berapa lama kita perlu melakukan spooring dan balancing? 

Kata teknisinya sih kalau untuk jalanan kota yang lumayan mulus, Spooring dan Balancing cukup dilakukan 1 tahun sekali. Sedangkan kalau sering melewati jalanan yang rusak (berlubang), disarankan setiap 6 bulan sekali. Tergantung dari pemakaian juga, jika dilihat dari jarak tempuh, kurang lebih setiap 5.000-10.000 km.

Saturday, May 17, 2014

Mengenali Karakteristik Ban untuk Honda Odyssey

Honda merekomendasikan ban dengan kode 215/60 R16 95H untuk Honda Odyssey RA. Apa sih maksud kode itu? Kode ban umumnya ada 2 tipe, yaitu kode ban metrik dan kode ban imperial. Nah, kode rekomendasi di atas adalah kode untuk tipe ban metrik.
  • 215 menunjukkan kode untuk lebar ban dalam satuan milimeter
  • 60 menunjukkan kode perbandingan/ratio tinggi ban terhadap lebar ban. Jika lebar ban 215, maka tinggi ban 60% X 215 = 129 mm.
  • R menunjukkan konstruksi ban ini radial
  • 16 menunjukkan kode diameter Velg/rim dalam satuan ( " ) inchi
  • 95 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan (load index), dimana 95 artinya beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 690 kg (1,520 lb)
  • H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (speed index), dimana H artinya maksimum kecepatan yang diizinkan adalah 210 km/jam (130 mph)
Ban Accelera Alpha 16R

Saya menggunakan ban Accelera Alpha dengan kode 255/60 ZR16 102 W XL, yuk kita lihat apakah ban ini sesuai untuk Honda Odyssey RA:
  • Lebar ban 255 mm, semakin lebar sebuah ban maka daya cengkram terhadap jalan juga semakin kuat
  • Tinggi ban 155 mm. Yang penting di sini adalah ratio tinggi ban terhadap lebar ban (angka 60),  aspek ratio kecil pada sebuah ban akan meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling kendaraan
  • Kontruksi ban ini radial
  • Rimnya juga sesuai, yaitu 16"
  • Load index 102 artinya beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 850 kg (1,870 lb), sudah lebih tinggi dari yang direkomendasikan
  • Speed index W artinya maksimum kecepatan yang diizinkan adalah 270 km/jam (168 mph), ini juga sudah lebih tinggi dari yang direkomendasikan
  • XL adalah kode tambahan, yang artinya eXtra Load; memungkinkan sebuah ban mendapat tekanan yang lebih tinggi dari tekanan standar sampai maksimal 44 psi, ini meningkatkan beban maksimal sebuah ban
Nah jadi ban ini sudah memenuhi rekomendasi dari Honda. Accelera dikenal memiliki dinding samping ban yang kuat, tidak berisik, dengan cengkraman yang lumayan. Harga ban tipe ini per Januari 2014 di Oto7, Jl. Gatot Subroto Barat, Denpasar seharga Rp 670.000,-

Rating ban Accelera Alpha di situs TyreTest.com (29/4/2014)
Sejauh ini cukup nyaman kok menggunakan Accelera Alpha :)

Friday, May 2, 2014

Cek Pengisian Aki Honda Odyssey

Sebelum tahu kalau dinamo ampere (alternator) Honda Odyssey saya bermasalah, saya sempat berpikir kalau masalahnya ada di aki. Mobil sulit distarter, kalau jalan ndut-ndutan, begitu idupin audio, AC, lampu makin ndut-ndutan, ngegas seperti tidak bertenaga, masuk gigi pun terasa berat.

Akhirnya ganti aki dengan ampere yang lebih besar (70A) masalah sempat beres dalam 5 hari, tapi kemudian muncul lagi masalah yang sama. Waktu ganti aki sempat dicek dengan AVO meter antara pengisian dan pengeluaran. Hasilnya saat itu pengisian sekitar 13 volt, namun begitu AC dan audio hidup langsung ngedrop ke angka 11-an volt. Tentu ini tidak normal (secara waktu itu yang bermasalah adalah alternatornya). Ada yang mengatakan sebaiknya tidak kurang dari 12.4 dan tidak lebih dari 14.5 volt.

Prinsipnya pengisian harus seimbang dengan pengeluaran

Sekarang alternator sudah ganti. Aki juga sudah baru. Dalam kondisi semua hidup (audio, AC depan belakang, lampu luar dalam) mencapai angka 14.11 volt.

Nilai yang disarankan antara 12.4-14.5 volt

Sepertinya ODC siap mengaspal lagi nih :)

6th Gathering Honda Odyssey RA Indonesia @ Garut

Mudah-mudahan suatu saat bisa ikutan touring bareng komunitas HORAI :)


Friday, April 25, 2014

Solusi Untuk Dinamo Ampere (Alternator) Honda Odyssey yang Bermasalah

Menyambung posting sebelumnya tentang dinamo ampere (alternator) Honda Odyssey yang bermasalah (20/4) yang sempat saya posting di Komunitas Honda Odyssey Indonesia di Facebook, akhirnya saya mendapatkan solusi.
"Kerusakan bukan hanya pada gulungan dinamonya (terbakar), tapi pada IC alternator. Beberapa tukang dinamo kesulitan mengganti IC, maka solusinya adalah mengganti dinamo alternator secara gelondongan"
Tanggal 21 April saya dihubungi om Agar Wicaksana di FB yang kemudian memberikan rekomendasi untuk menghubungi Mas Aceng di Bekasi, yang kabarnya merupakan bengkel langganan beberapa anggota komunitas Honda Odyssey RA Indonesia (HORAI). Setelah menghubungi mas Aceng via BBM dan sempat mengirimkan foto alternator yang rusak, maka hari itu pun transaksi dilakukan. Dibuka harga Rp 1.800.000,- lalu nego dikit dengan 'menjual' nama om Agar (hehe), akhirnya deal di harga Rp 1.500.000,- ditambah ongkos kirim dengan JNE dari Bekasi-Denpasar lagi Rp 150.000,- Garansi 1 tahun.

Harga segitu adalah kisaran untuk alternator rekondisi. Bisa saja kalau membeli IC (sekitar Rp 400.000-an), tapi tidak disarankan karena ini merupakan satu kesatuan. Sempat juga mencari info tentang alternator yang baru di Jakarta dan Surabaya harganya sekitar Rp 7-10 juta, bahkan bengkel resmi Honda di Bali memperkirakan Rp 13 juta.

Tanggal 23 April alternator yang ditunggu pun sudah sampai di Bali:

Yang kiri (hitam) alternator lama, kanan yang kiriman mas Aceng

Poli alternator (yang ada alurnya) lama sedikit berbeda (lebih pendek) dibanding alternator yang baru, tapi rupanya ini tidak menjadi masalah. Kalaupun bermasalah, tinggal gunakan poli alternator yang lama

Dinamo ampere (alternator) sudah terpasang pada tempatnya ;)

Kode produk alternator Honda Odyssey RA6 2001

Penting untuk mencocokkan kode produk dinamo ampere (alternator) yang akan kita beli. Untuk Honda Odyssey RA6 tahun 2001, kode produknya adalah: AHGA48 - A2TB5191. Kalau kode itu sesuai, mudah-mudahan alternatornya cocok. Karena mobil Odyssey sudah terlanjur "parkir" di bengkel resmi Honda, maka pemasangan pun dilakukan di sana. Cek pengisian dan ganti alternator kena ongkos Rp 324.000,-

Tanggal 24 April akhirnya Honda Odyssey bisa "hidup" lagi. Demikian sedikit pengalaman yang dapat saya bagi kali ini. Terima kasih om Agar, mas Aceng dan komunitas HORAI yang sudah sangat membantu saya :)

Sunday, April 20, 2014

Dinamo Ampere (Alternator) Bermasalah

Awalnya saya memasang double din di ODC, menggantikan tape standar (kaset) bawaan ODC. Tak lama kemudian accu ngedrop. Mobil jadi tersendat-sendat kalau berjalan, sedikit membaik saat AC atau audio dimatikan. Berhubung ngedropnya di jalan akhirnya manggil bengkel langganan. Katanya karena ampere aki-nya kurang gede. Akhirnya ganti aki yang amperenya lebih gede, baru berumur 5 hari ngedrop lagi. Cek punya cek ternyata dinamo amperenya (alternator) yang bermasalah (terbakar). Bawa ke bengkel resmi Honda di Bali, dibilang bisa saja ganti dinamo, tapi mereka ga jamin kalau IC-nya ga rusak, katanya IC ini ga ready strock dan sulit dicari.

Alternator adalah salah satu komponen yang sangat vital pada kendaraan, alat ini berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke Aki (berfungsi sebagai pengisian Aki). Bisa dibayangkan bila pasokan listrik tidak lancar, lama kelamaan kendaraan bisa mogok karena Aki soak.



Walhasil, sudah 2 bulan mobil ini ngendon di beres. Masih berusaha mencari dinamo ampere (alternator). Ada yang bisa memberi solusi?

Thursday, January 16, 2014

Tekanan Ban Honda Odyssey

Memperhatikan tekanan ban adalah salah satu hal penting guna mempertahankan kenyamanan berkendara dan menjaga keawetan ban. Lalu, berapakan tekanan ban ideal untuk Honda Odyssey RA? Jawabannya ada di pinggir pintu kemudi.



Untuk ban depan tekanan yang disarankan adalah 220 kPa dan tekanan untuk ban belakang adalah 200 kPa (kiloPascal). Pada alat pengukur tekanan ban pada umumnya (gambar di bawah), tinggal lihat garis yang berwarna merah, angka yang tertera dikali 100 untuk mendapat satuan kPa. [Ban standar dengan ukuran diameter velg/rim 16].



Namun satuan yang sering digunakan pada tukang pompa ban adalah lb/in2 [atau psi (pounds per square inch)]. Kalau pada alat di atas, lihat garis hitam. Untuk itu perlu disesuaikan lagi dengan hitungan 1 lb/in2 = 1 psi = 6.9 kPa, sehingga menjadi:

Tekanan ban depan = 220 kPa = 32 lb/in2 (dibulatkan dari 31.9)
Tekanan ban belakang = 200 kPa = 29 lb/in2 (dibulatkan dari 28.9)
Mengapa tekanan ban di depan disarankan lebih tinggi dibanding ban belakang? Untuk mobil dengan mesin di bagian depan dan bagian belakang sering kosong, maka diperlukan tekanan ban di depan lebih tinggi karena harus menahan beban yang lebih berat.

Semoga bermanfaat :)